08 December 2025

Get In Touch

Ratusan Seniman Ramaikan Parade Jaranan di Jombang

Parade jaranan saat melintas di depan Bupati Jombang Warsubi, Minggu (7/12/2025).(sutono)
Parade jaranan saat melintas di depan Bupati Jombang Warsubi, Minggu (7/12/2025).(sutono)

JOMBANG (Lentera) – Ratusan seniman dari 15 kelompok jaranan di Jombang meramaikan Parade Jaranan, yang digelar Minggu (7/12/2025).

Acara yang digagas dan digelar Perkumpulan Kesenian Jaranan Jombang (PKJJ) dan Pemkab Jombang sebagai upaya pelestarian budaya lokal sekaligus hiburan rakyat. Aksi mereka bukan sekadar pertunjukan, tetapi peneguhan seni tradisi masih berdenyut kuat dalam kehidupan masyarakat.

Sejak pagi, rute parade dari halaman belakang Kantor Pemkab Jombang Jalan Wahid Hasyim menuju kawasan Sentra Wisata Kuliner Jalan KH Dahlan, dipadati warga. Ratusan pemain kuda kepang, topeng barong, bantengan hingga reog menjadi magnet utama.

Berpadu suara musik pengiring tari jaranan. Sesekali terdengar suara cambuk atau cemeti mengatur jalannya tari jaranan.

Parade jaranan dibuka Bupati Jombang Warsubi. Tak sendiri, Warsubi yang akrab disapa abah bupati ini didampingi Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan, Sekda Agus Purnomo, dan Ketua PKJJ Joko Fattah Rochim.

Dalam kesempatan itu, Warsubi menyerahkan seragam resmi PKJJ kepada Kapolres sebagai simbol dukungan pemerintah.“Ini kegiatan positif yang harus dijaga. Kita melestarikan budaya bangsa sekaligus memperkuat kebersamaan. Nantinya parade jaranan akan menjadi agenda tetap dalam Jombang Fest,” ujar Warsubi.

Warsubi menegaskan pemerintah daerah berkomitmen menjaga budaya lokal tetap hidup di tengah perkembangan zaman. “Gotong royong dan kekompakan masyarakat Jombang terlihat jelas dalam acara ini,” tambahnya.

Ketua PKJJ, Joko Fattah Rochim, menyebut ada 15 grup jaranan yang ikut ambil bagian dari total anggota 18 grup dalam organisasi tersebut.

Parade pagi dilanjutkan dengan atraksi jaranan pada siang hingga sore hari di area parkir Sentra Wisata Kuliner. Setiap grup membawa ciri khas masing-masing. Banyak juga seniman cilik ikut unjuk kebolehan.

“Kami bersyukur, pemerintah memberi ruang bagi para pelaku seni jaranan untuk tampil setiap tahun. Ini bentuk apresiasi yang sangat berarti,” ujar Fattah.

Debby, salah satu remaja mengaku senang bisa menonton aksi seni tradisional yang bagi remaja kota seperti dirinya terasa agak asing."Ternyata bagus juga seni jaranan, tarian dan gerakannya dinamis. Selama ini saya hanya mendengar namanya saja, tidak pernah melihat secara langsung," kata pelajar SMK swasta di Jombang ini. (*)

 

Reporter: Sutono
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lenterajogja.com.
Lenterajogja.com.