JAKARTA (Lentera)- Meski sudah lebih sebulan dipecat, namun hinggga kini Golkar belum menentukan pengganti Adies Kadir di DPR. Adies diketahui mengemban jabatan sebagai Wakil Ketua DPR dari fraksi Golkar.
Politisi Golkar Muhidin M. Said mengatakan, penetapan pengganti masih menunggu mekanisme internal DPR dan kebijakan Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia.
“Belum, karena itu harus melalui satu mekanisme di DPR itu sendiri. Belum dibicarakan, sementara mencari polanya bagaimana yang terbaik,” kata Muhidin di Grha DPP Golkar, Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Adies Kadir dicopot dari jabatannya pada 1 September 2025 oleh DPP Partai Golkar. Sebelumnya, Adies membuat pernyataan perihal tunjangan rumah DPR Rp 52 juta dan tunjangan bensin Rp 7 juta. Adies sudah meralat pernyataannya dan menyebut tidak ada tunjangan sebesar itu.
Hal ini kemudian jadi salah satu pemicu kemarahan masyarakat dan berujung aksi unjuk rasa di sejumlah daerah pada akhir Agustus lalu. Gelombang aksi yang berlangsung beberapa hari itu bahkan berujung ricuh hingga ada korban jiwa.
"Berdasarkan pertimbangan itu, Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar resmi menonaktifkan Saudara Adies Kadir sebagai Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, terhitung sejak Senin, 1 September 2025," demikian surat pernyataan pencopotoan Adies yang ditandatangani Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia dan Sekretaris Jenderal Ahmad Sarmuji.
DPP Partai Golkar menegaskan bahwa aspirasi rakyat tetap menjadi acuan utama perjuangan Partai Golkar. Seluruh kiprah partai sesungguhnya merupakan kristalisasi dari semangat kerakyatan yang berlandaskan pada cita-cita nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
"Golkar menyampaikan rasa duka cita mendalam atas meninggalnya sejumlah warga negara Indonesia dalam berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini ketika mereka memperjuangkan aspirasi."
Golkar juga menegaskan upaya partai dalam memperkuat disiplin dan etika Anggota DPR RI dari Partai Golkar.
Editor:Widyawati/berbagai sumber
.jpg)
