18 October 2025

Get In Touch

BPBD Surabaya Pastikan Semburan Air Disertai Gas di Rungkut Tengah Aman

Semburan air disertai bau gas yang muncul di aliran Sungai Kebon Agung, Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar. (Amanah/Lentera)
Semburan air disertai bau gas yang muncul di aliran Sungai Kebon Agung, Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya memastikan fenomena semburan air disertai bau gas yang muncul di aliran Sungai Kebon Agung, Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar, dalam kondisi aman dan tidak mengandung gas berbahaya.

Kepala BPBD Surabaya, Irvan Widyanto menjelaskan kronologi munculnya semburan yang pertama kali dilaporkan warga pada, Kamis (16/10/2025) sekitar pukul 13.40 WIB. Setelah menerima laporan, tim BPBD langsung menuju lokasi sekitar pukul 14.00 WIB dan berkoordinasi dengan sejumlah instansi teknis.

“Begitu kami tiba, kami langsung mengajak teman-teman PDAM untuk memastikan apakah ada kebocoran pipa air, dan juga teman-teman dari Perusahaan Gas Negara (PGN), karena kawasan Rungkut ini dilalui oleh jaringan gas,” jelas Irvan saat meninjau lokasi, Jumat (17/10/2025).

Ia menuturkan, sekitar pukul 15.00 WIB, tim PDAM melakukan pengecekan di lapangan dan memastikan tidak ada pipa PDAM yang melintas di jalur tersebut. Hal serupa dilakukan oleh PGN yang memeriksa potensi kebocoran gas bumi dan memetakan jaringan pipa di sekitar lokasi.

“Hasil pemetaan menunjukkan tidak ada saluran gas maupun listrik di sekitar titik semburan,” tutur Irvan.

Setelah itu, tim gabungan dari PGN dan BPBD melakukan penggalian hingga malam hari untuk memastikan tidak ada kebocoran. Bahkan, beberapa jalur gas sempat dimatikan sementara untuk menguji apakah semburan berhenti.

“Sempat berhenti, lalu muncul lagi,” ungkap Irvan.

Sekitar pukul 23.00 WIB, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi datang langsung ke lokasi dan memerintahkan agar BPBD berkoordinasi dengan tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

“Paginya, sekitar pukul 09.00, tim ITS datang membawa alat georadar untuk memetakan kondisi bawah tanah. Mereka juga meminta dibuat perimeter atau batas aman di sekitar semburan,” lanjutnya.

Selain ITS dan PGN, perwakilan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur juga turut memeriksa kandungan gas di sekitar semburan.

“Hasil sementara dari PGN, ITS, dan ESDM menyatakan kondisinya aman. Tidak ditemukan gas berbahaya maupun tekanan tinggi yang dapat membahayakan warga,” tegas Irvan.

Dari hasil pengukuran PGN, semburan tersebut tidak mengeluarkan lumpur atau air bercampur material lain, melainkan berupa udara atau gas dengan kadar aman.

“Pak Wali Kota juga berpesan agar masyarakat tidak panik. Kami akan terus memperbarui informasi hasil penelitian yang masih dilakukan bersama ITS dan instansi terkait,” ujarnya.

Untuk langkah selanjutnya, BPBD bersama Dinas PU Bina Marga serta tim teknis lain akan melakukan pengecekan lebih mendalam untuk memastikan sumber pasti semburan tersebut.

“Kami tunggu hasil lengkap dari ITS dan PGN. Setelah itu baru kami simpulkan penyebab pastinya,” tutup Irvan.

Reporter: Amanah/Editor: Ais

Share:
Lenterajogja.com.
Lenterajogja.com.