SURABAYA (Lentera) – ARTOTEL TS Suites Surabaya baru saja meraih Sertifikasi Global Sustainable Tourism Council (GSTC), setelah melalui proses audit menyeluruh oleh lembaga sertifikasi terakreditasi.
Sertifikasi tersebut sekaligus menegaskan posisi Artotel Group, sebagai operator hotel lokal Indonesia pertama yang memenuhi standar keberlanjutan GSTC.
Di tingkat unit hotel, pencapaian ini mencerminkan penerapan prinsip keberlanjutan di berbagai lini operasional, mulai dari pengelolaan lingkungan hingga aspek sosial dan tata kelola.
General Manager ARTOTEL TS Suites Surabaya, Teddy Patrick, S.E., M.Par., CHA mengatakan berbagai program keberlanjutan telah dilakukan dantaranya penggunaan lampu LED dan lampu taman berbasis energi matahari, penerapan program lights off di area tidak aktif, pengurangan plastik sekali pakai termasuk mengganti sedotan dengan bahan singkong, serta penggunaan dispenser sabun isi ulang.
"Untuk pengelolaan sampah makanan, hotel bekerja sama dengan Garda Pangan agar food waste dapat diolah menjadi pakan maggot," ucapnya, Rabu (10/12/2025).
Di sisi sosial, hotel juga rutin melakukan program tanggung jawab sosial melalui pembagian makanan mingguan kepada anak-anak panti asuhan.
“Sertifikasi GSTC menjadi bukti bahwa komitmen keberlanjutan kami berjalan nyata dan terus berkembang. Kami memastikan kenyamanan tamu selaras dengan upaya menjaga lingkungan serta memberi manfaat bagi komunitas sekitar,” ujarnya.
Sementara itu, Sustainability Coordinator ARTOTEL TS Suites Surabaya, Grace Tabita Sunjono menambahkan sertifikasi ini adalah hasil konsistensi dalam menjalankan praktik berkelanjutan secara terukur.
“Fokus kami bukan hanya lulus audit, tetapi memastikan pengelolaan energi, air, limbah, serta pemberdayaan karyawan dan komunitas memberikan dampak positif,” ujarnya.
Dengan pencapaian ini, ARTOTEL TS Suites Surabaya berkomitmen untuk terus memperkuat implementasi operasional berkelanjutan jangka panjang dan membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak guna memberikan kontribusi positif bagi lingkungan, masyarakat, serta industri pariwisata Indonesia.
Reporter: Amanah/Editor: Ais
.jpg)
