PADANG (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat memperkirakan kerusakan infrastruktur, akibat bencana banjir di daerah itu hingga, Sabtu (29/11/2025) mencapai Rp202,8 miliar.
"Cukup banyak infrastruktur yang rusak akibat bencana hidrometeorologi ini, tidak saja infrastruktur tetapi juga korban jiwa dan lainnya," kata Wali Kota Padang, Fadly Amran di Padang merilis Antara, Minggu (30/11/2025).
Fadly mengatakan, kerusakan paling parah dan menelan kerugian cukup besar yakni putusnya Jembatan Gunung Nago, yang merupakan akses penghubung antara Kecamatan Pauh dengan Kecamatan Lubuk Kilangan.
"Kerusakan jembatan itu menelan kerugian yang mencapai Rp45 miliar," ujarnya.
Selain itu, nilai kerugian terbesar lainnya yakni akibat putusnya Jembatan Kalawi Limau Manis, yang diperkirakan mencapai Rp35 miliar.
Di samping itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Hendri Zulviton menyebutkan terdapat enam jembatan yang terkena imbas banjir.
Dari keenam jembatan tersebut, ungkapnya, empat di antaranya putus sedangkan dua lainnya mengalami rusak berat. Kerusakan infrastruktur seluruh jembatan tersebut menelan kerugian hingga Rp127 miliar.
Selain itu, kerusakan fasilitas umum lainnya meliputi bendungan dan intake yang rusak berat, serta sejumlah jalan maupun tebing juga tercatat turut rusak imbas hujan dan tanah longsor yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
"Jalan di Batu Busuk bahkan putus total," kata dia.
Begitu pula dengan sarana PDAM yang juga mengalami kerusakan yakni sebanyak 10 intake rusak berat termasuk putusnya pipa distribusi dan pompa air baku terendam air.
Hingga kini pihaknya masih terus mendata jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat bencana hidrometeorologi yang melanda Kota Padang itu.
Editor: Arief Sukaputra





.jpg)
