LAMONGAN (Lentera) – Upaya peningkatan kualitas dan efisiensi pada industri kecil terus dilakukan oleh Program Pengabdian Masyarakat Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (BIMA-Kemdiksaintek) dan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (DRPM-ITS) melalui bimbingan teknis (Bimtek) kepada para pelaku usaha.
Salah satunya diterima oleh bengkel las “Dulur DW”, sebuah industri rumahan di Dusun Mendogo Kidul, Desa Mendogo, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, yang memproduksi pompa aksial kapasitas kecil untuk kebutuhan pengisian dan pengurasan air tambak.
Pemilik bengkel selama ini memproduksi pompa blower tambak, yakni pompa aksial dengan bentuk impeller menyerupai kipas atau blower. Meski telah melakukan sejumlah inovasi mandiri, termasuk penambahan sirip atau plat sebagai guide vane untuk meningkatkan efisiensi, evaluasi teknis menunjukkan bahwa kinerja pompa masih dapat diperbaiki melalui peningkatan desain komponen.
Tim pendamping yang terdiri dari Nur Ikhwan, Ahmat Safaat, dan Suwarmin memberikan bimtek terkait proses fabrikasi komponen utama pompa, seperti impeller, guide vane, dan sistem transmisi. “Hasil pengamatan menunjukkan bahwa proses produksi komponen telah berjalan cukup baik, namun dari kajian aliran fluida terdapat peluang peningkatan efisiensi signifikan melalui penggunaan desain impeller baru,” kata Nur Ikhwan, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (10/12/2025).
Dia menambahkan bahwa desain impeller yang direkomendasikan menggunakan sudut datang dan sudut keluar yang lebih sesuai untuk karakteristik pompa aksial. Dengan penerapan geometri baru ini, efisiensi pompa diproyeksikan meningkat dari 42 persen menjadi 72 persen. Ikhwan menandaskan peningkatan ini sangat penting bagi percepatan kinerja pompa tambak yang banyak digunakan para petambak di wilayah pesisir.
“Selain pendampingan teknis, tim juga memberikan bantuan peralatan berupa mesin bor duduk pengganti, karena mesin lama tidak lagi presisi dan berpotensi menghambat kualitas produksi,” sambung Ahmat Safaat.
Dengan adanya bimbingan dan bantuan teknis tersebut, diharapkan produktivitas dan daya saing Bengkel las “Dulur DW” semakin meningkat. Pendampingan ini juga menjadi bentuk dukungan terhadap berkembangnya industri kecil yang menopang aktivitas ekonomi masyarakat pesisir, khususnya para petambak di Lamongan. (*)
Editor : Lutfiyu Handi





.jpg)
