07 December 2025

Get In Touch

Hadapi Pasar Global, Dindik Jatim Percepat Sertifikasi dan Perkuat Link and Match SMK–Industri

Kepala Dindim Jatim Aries Agung Paewai (kiri) melakukan MoU dengan mitra dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (Dudika).
Kepala Dindim Jatim Aries Agung Paewai (kiri) melakukan MoU dengan mitra dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (Dudika).

SURABAYA (Lentera)— Dalam upaya menyiapkan lulusan SMK yang mampu bersaing di pasar kerja global, Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) mempercepat proses sertifikasi kompetensi dan memperkuat program link and match antara SMK dan dunia industri.

Langkah ini menjadi strategi utama untuk meningkatkan keterserapan kerja lulusan, menyusul tingginya minat dan kebutuhan industri terhadap tenaga kerja terampil dari Jawa Timur.

Kepala Dindik Jatim Aries Agung Paewai, mengatakan, tahun 2026, antusiasme siswa SMK mengikuti program magang luar negeri terus meningkat. 

Tercatat 3.186 siswa jelas 12 diusulkan mengikuti Program Magang Kerja Luar Negeri, sedangkan 1.734 lulusan SMK siap berangkat sebagai Pekerja Migran profesional. 

"Ada hampir 5.000 calon tenaga kerja yang akan memasuki pasar global. Ini capaian besar kita, tetapi tantangan bahasa, budaya, dan persaingan global juga semakin nyata. Karena itu, sertifikasi kompetensi dan penguatan kerja sama dengan industri harus kita percepat,” kata Aries keterangan resminya yang diterima Lentera, Jumat (5/12/2025).

Guna menyiapkan hal itu, Dindik Jatim mendorong lebih banyak keterlibatan industri dalam proses pembelajaran di SMK. Kolaborasi ini tidak hanya berupa sinkronisasi kurikulum, tetapi juga pemberian materi kejuruan, praktik kerja industri, hingga pendampingan langsung oleh tenaga profesional.

“Semakin kuat keterlibatan industri, semakin besar peluang lulusan SMK memiliki kompetensi yang sesuai kebutuhan dunia kerja,” tuturnya.

Di samping itu, Aries mengungkapkan percepatan sertifikasi menjadi pilar utama dalam menyiapkan siswa menghadapi pasar global. Sertifikasi dan mikro-kredensial berfungsi sebagai paspor kompetensi yang dapat diakui dunia industri internasional.

Aries juga menekankan pentingnya karakter, etika, dan disiplin. Ia mengingatkan bahwa beberapa siswa pernah dipulangkan dari program magang luar negeri karena kurang disiplin.

"Ada beberapa siswa dari Jepang dipulangkan karena kurang disiplin," tambahnya.

Aries menjelaskan, sebagai provinsi penyumbang 26–27% Pekerja Migran Indonesia (PMI), Jawa Timur terus memperkuat perlindungan serta membuka akses lebih luas ke pasar kerja luar negeri. Dindik Jatim juga mengajak para PMI yang sudah bekerja untuk memberikan masukan agar program magang bisa berkelanjutan dan berujung pada peluang kerja permanen.

“Kita perlu peningkatan keahlian bahasa asing serta pemahaman budaya dan regulasi negara tujuan. Ini bekal penting agar anak-anak tidak hanya diterima tetapi juga sukses bekerja di luar negeri,” jelas Aries.

Tak hanya itu, Aries juga meminta sekolah memperkuat peran Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK. Ia menegaskan bahwa BKK harus aktif menjembatani siswa dengan peluang kerja, termasuk di sektor-sektor yang kini tumbuh pesat seperti otomotif dan kendaraan listrik, logistik, pariwisata, manufaktur modern, industri kreatif, hingga kesehatan dan farmasi.

“Sekolah harus rutin memperbarui kurikulum sesuai kebutuhan industri, serta menanamkan budaya kerja profesional, literasi digital, dan etika kerja. Ini modal penting untuk bersaing di era global,” pungkasnya.

 

Reporter: Amanah/Editor: Ais

 

 

Share:
Lenterajogja.com.
Lenterajogja.com.