Mitigasi Banjir, BPBD Kabupaten Malang Sebut Normalisasi Sungai Tundo Telah Capai 800 Meter

MALANG (Lentera) - Mitigasi potensi banjir menjelang musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang tengah melakukan kegiatan normalisasi Sungai Tundo di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo. Hingga pertengahan Oktober 2025, proses normalisasi sungai tersebut telah mencapai panjang sekitar 800 meter di kedua sisi aliran sungai.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan menyampaikan kegiatan normalisasi Sungai Tundo telah dimulai sejak 1 September 2025.
"Normalisasi ini kami lakukan di Sungai Tundo. Pekerjaannya sudah berjalan sejak awal September dan hingga saat ini telah mencapai sekitar 800 meter di sisi kanan dan kiri sungai," ujar Sadono, dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (20/10/2025).
Selain normalisasi aliran sungai, Sadono menyebutkan, BPBD Kabupaten Malang juga melaksanakan pemasangan bronjong untuk memperkuat tebing sungai agar tidak mudah tergerus air.
"800 meter ini berarti sudah titik ketiga. Di titik ini, bronjong yang sudah terpasang berjumlah 24 unit. Total keseluruhan bronjong yang telah terpasang hingga saat ini mencapai 126 unit dengan panjang keseluruhan 60 meter," katanya.
Adapun dimensi normalisasi Sungai Tundo, dijelaskannya, meliputi lebar sungai sekitar 20 meter, tinggi tanggul antara 2,5 hingga 3 meter, dan lebar tanggul kurang lebih 3 meter. Penataan kembali aliran sungai ini diharapkan mampu memperlancar aliran air dan mengurangi risiko banjir luapan di sekitar permukiman warga.
Sadono juga menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Desa Pujiharjo serta berbagai unsur terkait lainnya. Beberapa instansi yang terlibat antara lain BPBD Kabupaten Malang, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Surabaya, Pemerintah Desa Pujiharjo, dan masyarakat sekitar.
"Kami melibatkan berbagai pihak agar prosesnya bisa berjalan efektif dan hasilnya bermanfaat langsung bagi warga," imbuhnya.
Dari catatan BPBD, wilayah Desa Pujiharjo diketahui merupakan salah satu daerah rawan bencana di Kabupaten Malang. Letak geografisnya yang berada di kawasan perbukitan serta dilewati aliran sungai menjadikan desa ini sering terdampak banjir saat curah hujan tinggi.
Sadono menambahkan, kegiatan normalisasi Sungai Tundo ini merupakan tindak lanjut dari kejadian banjir yang sempat melanda wilayah tersebut beberapa waktu sebelumnya.
"Pada Juni 2025 lalu, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi menyebabkan Sungai Tundo meluap. Air menggenangi beberapa rumah dan jalan desa hingga akses keluar-masuk Desa Pujiharjo sempat tertutup total karena material longsor dan pohon tumbang," terangnya.
Selain itu, BPBD Kabupaten Malang juga mencatat, pada Mei 2025, banjir luapan Sungai Tundo telah merendam sekitar 66 rumah dan 70 kepala keluarga di Desa Pujiharjo dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 40 sentimeter.
Peristiwa tersebut menjadi salah satu dasar bagi BPBD untuk melakukan langkah-langkah pencegahan sebelum memasuki puncak musim hujan.
Sadono menegaskan, kegiatan seperti normalisasi sungai dan pemasangan bronjong menjadi bagian penting dari upaya jangka panjang BPBD dalam mengurangi risiko bencana banjir di wilayah selatan Kabupaten Malang.
"Kami juga terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pemerintah desa serta masyarakat untuk memastikan kondisi aliran sungai tetap aman dan berfungsi sebagaimana mestinya," paparnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais