18 October 2025

Get In Touch

RS Indonesia di Gaza Masih Diawasi Tentara Israel

Kerusakan parah dialami Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel mulai diberlakukan pada 10 Oktober 2025. (MER-C)
Kerusakan parah dialami Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel mulai diberlakukan pada 10 Oktober 2025. (MER-C)

JAKARTA (Lentera) - Organisasi kemanusiaan asal Indonesia, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), melaporkan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, Palestina, masih berada di bawah pengawasan militer Israel meskipun gencatan senjata telah diberlakukan.

Dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta pada Kamis (16/10/2025), MER-C menyebut relawan lokal di Gaza Utara telah meninjau kondisi rumah sakit tersebut setelah gencatan senjata resmi dimulai pada Jumat (10/10/2025).

Relawan melaporkan bahwa pasukan Israel masih mempertahankan posisi di sekitar area RS Indonesia, terutama di bagian belakang kompleks fasilitas medis itu.

"Saya hanya bisa masuk ke Wisma Joserizal Jurnalis dari arah selatan karena adanya tank-tank Israel dan tembakan yang belum berhenti," katanya.

Bangunan wisma di kompleks RS Indonesia, yang berfungsi sebagai tempat tinggal sekaligus pusat koordinasi para relawan, dilaporkan mengalami kerusakan berat. Dindingnya berlubang besar, sementara perabot dan barang-barang di dalamnya tampak berantakan.

Usai diberlakukannya gencatan senjata, sejumlah warga yang sempat mengungsi mulai kembali ke rumah mereka di wilayah Gaza Utara, baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan truk.

MER-C melaporkan bahwa sejumlah bantuan mulai berhasil masuk ke wilayah Gaza Utara.

Sejak Israel melancarkan serangan pada Oktober 2023 hingga tercapainya gencatan senjata bulan ini, RS Indonesia kerap menjadi sasaran serangan militer Israel, meskipun hukum internasional secara tegas melarang penyerangan terhadap fasilitas maupun tenaga medis.

Pada November 2023, tentara Israel menyerang ruang operasi RS Indonesia, yang menyebabkan kerusakan pada berbagai peralatan medis.

Rumah sakit tersebut kembali menjadi target serangan udara Israel pada Oktober 2024. Pada waktu yang sama, pasukan Israel juga menembaki para pengungsi yang bertahan di sekitar gerbang fasilitas medis itu.

Kemudian, pada Mei tahun berikutnya, militer Israel kembali mengepung RS Indonesia, yang menyebabkan seluruh layanan kesehatan terhenti. Pasien dan tenaga medis yang masih berada di lokasi dipaksa keluar, hingga rumah sakit tersebut dikosongkan sepenuhnya pada awal Juni.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lenterajogja.com.
Lenterajogja.com.