
JAKARTA (Lentera) -Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Israel tidak membatasi akses bantuan kemanusiaan ke Gaza yang tengah dilanda krisis kelaparan.
Kepala Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher meminta Israel membuka banyak jalur distribusi sebagai akses masuknya bantuan.
Tom mengatakan pihaknya tengah mengupayakan bantuan kemanusiaan dengan mengirimkan ratusan truk.
Dia menyebut setiap minggunya ribuan truk berisi bantuan dikirimkan untuk memulihkan dan mencegah bencana lanjutan.
"Kami memiliki 190.000 metrik ton perbekalan di perbatasan yang menunggu untuk dikirim dan kami bertekad untuk mengirimkannya. Itu adalah makanan dan nutrisi penting yang menyelamatkan jiwa," kata Tom kepada Reuters, dikutip Kamis (16/10/2025).
Mengutip Bisnis, meskipun pejabat Israel mengizinkan 600 truk mengirim bantuan, menurut Tom hal itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bagi rakyat Gaza.
Tom meminta agar bantuan dari 50 organisasi kemanusiaan internasional seperti Oxfam dan Dewan Pengungsi Norwegia diizinkan memberikan bantuan.
"Kami tidak dapat memberikan skala yang dibutuhkan tanpa kehadiran dan keterlibatan mereka. Jadi, kami ingin mereka kembali. Kami mengadvokasi atas nama mereka," ujarnya.
Dia menegaskan jika 60 truk masuk setiap harinya tidak akan cukup mengakomodasi kebutuhan warga Gaza.
Di sisi lain, dia menyambut baik Otoritas Palestina yang memerintah di Tepi Barat untuk membantu mengoperasikan penyeberangan Rafah agar akses bantuan dapat dikirim.
Selama perang yang berlangsung 2 tahun, Israel membuat 2,2 juta penduduk Gaza hidup dalam kondisi nomaden, berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Menurut Otoritas Kesehatan Palestina, akibat konflik yang berkepanjangan menewaskan hampir 68.000 warga Palestina.
Sejumlah kelompok hak asasi manusia dan penyelidikan PBB menuduh Israel telah melakukan genosida (*)
Editor: Arifin BH