RSUD Dr. Soetomo Surabaya Kirim Tim Medis Bantu Percepatan Penanganan Bencana di Aceh Tamiang
SURABAYA (Lentera) — RSUD Dr. Soetomo Surabaya mengirim tim medis, untuk membantu penanganan darurat di wilayah terdampak bencana di Aceh Tamiang.
Pengiriman ini menjadi langkah cepat rumah sakit rujukan terbesar di Jawa Timur tersebut, untuk memastikan layanan kesehatan bagi para penyintas dapat tertangani secara optimal terutama di wilayah yang dilaporkan mengalami kerusakan paling parah serta tingginya kebutuhan medis.
Tim yang dikirim terdiri dari lima tenaga kesehatan dengan kompetensi yang berbeda, dua di antaranya dokter konsultan, yakni dr. M. Hardian Basuki SpOT (K) yang memiliki keahlian di bidang ortopedi dan dr. Airi Mutiar SpAn (K) yang merupakan konsultan anestesi.
Kehadiran dua dokter dengan pengalaman klinis tinggi ini, dipadukan dengan tiga dokter peserta didik spesialis diantaranya dr. Arya Wiradewa, dr. Yehezkiel Edward, dan dr. Zulfikar Loka Wicaksana yang akan memperkuat layanan di lapangan mulai dari evakuasi medis, triase, penanganan luka, hingga pelayanan pascabencana.
Direktur RSUD Dr. Soetomo, Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa SpDVE SubspDAI FINSDV FAADV MARS menegaskan pengiriman tim medis tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari tanggung jawab institusi kesehatan dalam mendukung pemerintah daerah dan nasional ketika terjadi keadaan darurat.
Menurutnya, sebagai rumah sakit pendidikan dan rujukan utama di kawasan timur Indonesia, RSUD Dr. Soetomo memiliki kapasitas, sumber daya, dan jejaring yang memungkinkan mereka terlibat secara langsung dalam agenda kemanusiaan ini.
“Kami turut berduka cita atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Aceh Tamiang. Rumah sakit merasa terpanggil untuk hadir langsung membantu,” ujar Cita saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (8/12/2025).
Ia menekankan, bahwa dalam konteks bencana, waktu menjadi faktor yang sangat menentukan, sehingga respon cepat sangat diperlukan untuk mencegah meningkatnya risiko kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, serta penderita penyakit kronis.
Pengiriman tim medis ini, lanjut Cita, merupakan bentuk kehadiran negara melalui institusi kesehatan yang memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan tidak hanya di wilayah Jawa Timur, tetapi juga di berbagai daerah ketika terjadi bencana.
Menurutnya, tenaga kesehatan harus berada di garda terdepan untuk memastikan bahwa kebutuhan pelayanan dasar hingga tindakan kedokteran lanjutan dapat terpenuhi.
“Sebagai rumah sakit pendidikan dan pusat layanan kesehatan utama di kawasan timur Indonesia, kami memiliki tanggung jawab moral untuk ikut meringankan beban dan memperkuat penanganan kesehatan di lokasi bencana,” tegasnya.
Ia menambahkan, RSUD Dr. Soetomo telah memiliki mekanisme internal untuk pengerahan tim emergensi medis sehingga mereka dapat bergerak dalam waktu cepat ketika situasi membutuhkan.
Para tenaga medis yang diberangkatkan juga telah mengikuti pengarahan terkait kondisi lapangan, kebutuhan prioritas, serta koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan instansi kesehatan setempat di Aceh Tamiang. Mereka akan bergabung dalam posko terpadu, untuk memastikan layanan kesehatan berjalan terkoordinasi dan tepat sasaran.
Lebih lanjut, Cita menyampaikan bahwa kondisi kesehatan masyarakat pascabencana sering kali memunculkan tantangan yang tidak hanya berkaitan dengan luka fisik, tetapi juga masalah kesehatan lain seperti infeksi, penyakit kulit, hingga gangguan psikologis akibat trauma. Karena itu, tim yang dikirim membawa mandat untuk melakukan asesmen menyeluruh terhadap kebutuhan medis di lapangan.
“Kami memonitor situasi dari waktu ke waktu. Jika kondisi mengharuskan tambahan tenaga atau bantuan medis lainnya, RSUD Dr. Soetomo siap mengirim dukungan lanjutan,” tandasnya.
Reporter: Pradhita/Editor: Ais





.jpg)
