01 December 2025

Get In Touch

Pengayuh Pra Sejahtera di Kawasan Wisata Kota Malang Diprioritaskan Terima Program Becak Listrik

Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito. (Santi/Lentera)
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito. (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Pengayuh becak pra sejahtera yang selama ini beroperasi di sekitar kawasan wisata Kota Malang akan diprioritaskan sebagai penerima bantuan becak listrik dari pemerintah pusat. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kini melakukan proses kurasi data untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang, Donny Sandito, menjelaskan proses seleksi dilakukan dengan mengacu pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Intinya, kalau dari kami ya mengecek di DTSEN. Jadi info dari Pak Kadisporapar kan kalau pengayuh becak itu ada paguyubannya, jadi supaya gak saling iri, kami saring dari situ juga," ujarnya, Senin (1/12/2025).

Saat ini Dinsos masih menunggu data paguyuban untuk memastikan kurasi berjalan tepat sasaran. Donny menegaskan, penerima diprioritaskan dari kelompok desil 1–4 atau kategori pra sejahtera dalam DTSEN.

"Kan kami saring untuk benar-benar memastikan penerima yang tepat sasaran. Yang pantas," jelasnya.

Selain kriteria ekonomi, lokasi mangkal juga menjadi pertimbangan. Donny mengatakan, penerima yang beroperasi di kawasan wisata lebih diprioritaskan karena jumlah unit bantuan terbatas.

Disebutkannya beberapa titik wisata seperti Kayutangan Heritage, kawasan pusat kota, Kampung Warna-warni Jodipan, serta wilayah Kelurahan Klojen dan Penanggungan sebagai area yang dipertimbangkan. "Kami sarankan seperti itu," katanya.

Untuk diketahui, program bantuan becak listrik ini sebelumnya disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto dalam acara peluncuran Interactive Flat Panel (IFP) di Kota Bekasi, 17 November 2025 lalu. Presiden menyebutkan, motor listrik diberikan untuk meringankan beban pengayuh becak, termasuk yang lansia.

Terpisah, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, menuturkan sasaran utama program ini adalah para pengayuh becak yang selama ini mengandalkan tenaga manual. Dengan adanya becak listrik, ia berharap pelayanan kepada wisatawan juga semakin baik.

"Nanti dengan becak listrik akan lebih nyaman, lebih manusiawi. Karena Malang ini punya potensi layanan wisata, arahan Pak Wali Kota, becak listrik nanti juga bagian dari melayani wisatawan," jelasnya.

Baihaqi menyampaikan, jumlah becak listrik yang akan diterima berkisar antara 100 hingga 125 unit. "Penyebutannya nanti adalah Becak Wisata. Unitnya insyaallah 100-125 unit," katanya.

Untuk mekanisme penyaluran, Baihaqi mengaku telah bekerja sama dengan Dinsos. Setelah kurasi data dilakukan, Disporapar akan memberikan pengarahan dan bimbingan teknis singkat kepada para penerima.

"Kami melakukan pengarahan supaya benar-benar berjalan dengan nilai manfaat maksimal," jelasnya.

Baihaqi juga menegaskan, selain Dinsos-P3AP2KB, sejumlah OPD terkait juga  akan dilibatkan agar proses distribusi serta pelaksanaan Becak Wisata dapat berjalan efektif. "Beberapa OPD nanti kami ajak diskusi supaya siap dan langsung mendistribusikan kepada para penerimanya. Karena ini sangat bermanfaat sekali," tutupnya. (*)

 

Reporter: Santi Wahyu
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lenterajogja.com.
Lenterajogja.com.